Jumat, 23 Juli 2010

KEUNGGULAN DINAR DAN DIRHAM

Emas dan perak adalah mata uang paling stabil yang pernah dikenal. Sejak masa awal Islam hingga hari ini, nilai mata uang Islam dwilogam itu secara mengejutkan tetap stabil dalam hubungannya dengan barang-barang konsumtif. Seekor ayam pada zaman Nabi Muhammad SAW harganya satu dirham. Hari ini, 1400 tahun kemudiaan, harganya kurang lebih satu dirham. Dengan demikian, selama 1400 tahun, inflasi adalah nol. Dapatkah kita mengatakan hal yang sama untuk dolar AS atau uang kertas lainnya dalam 25 tahun terakhir?

DINARKU

Belajar Mengelola Dinar dari Abdurrahman Bin Auf

Selain dari diri Rasulullah yang terdapat contoh yang sempurna, kita juga
bisa belajar dari sahabat-sahabat Beliau dalam membangun kemakmuran
Islam yang kita cita-citakan ini.

Salah satu sahabat beliau yang patut kita contoh adalah Abdurrahman bin Auf yang kesuksesannya dalam berbisnis bisa menjadi tauladan bagi seluruh pengusaha muslim saat ini. Dalam hal urusan akhiratpun banyak yang bisa dicontoh dari Abdurrahman ini karena beliau termasuk salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.

EMAS SEBAGAI SURVIVAL KIT

dinar dirham emas perakAda bagian menarik dari buku-buku sejarah perang Dunia II yang jarang menjadi perhatian, bagian ini adalah yang membahas perbekalan standar para pilot tempur kala itu yang konon berlanjut sampai sekarang.

Bekal apa kiranya yang harus ada pada checklist para pilot tersebut sebelum terbang on mission memasuki wilayah musuh ?, ternyata salah satu bekal wajibnya adalah sejumlah koin emas dan kadang juga dilengkapi cincin emas.